Sony baru saja meluncurkan kertas digital terbarunya yang dijuluki
Digital Paper. Menargetkan pasar yang bergerak di bidang hukum,
pendidikan, dan keuangan, Sony berharap perangkat ini bisa mengurangi
pemakaian kertas yang berlebihan.
Bekerja sama dengan perusahaan keuangan Worldox, Sony membidik pasar yang masih memiliki ketergantungan yang besar terhadap pemakaian kertas. Digital Paper diklaim memudahkan para profesional untuk membaca, membubuhi keterangan, dan meningkatkan produktivitas.
Bob Nell selaku Direktur Digital Paper Solutions dari Sony Electronics mengatakan bahwa perangkat ini dilengkapi fitur notepad yang memungkinkan seseorang untuk berbagi catatan dengan klien, kolega, dan rekan kerja.
Bekerja sama dengan perusahaan keuangan Worldox, Sony membidik pasar yang masih memiliki ketergantungan yang besar terhadap pemakaian kertas. Digital Paper diklaim memudahkan para profesional untuk membaca, membubuhi keterangan, dan meningkatkan produktivitas.
Bob Nell selaku Direktur Digital Paper Solutions dari Sony Electronics mengatakan bahwa perangkat ini dilengkapi fitur notepad yang memungkinkan seseorang untuk berbagi catatan dengan klien, kolega, dan rekan kerja.
Mengutip laman Slashgear, Digital Paper dilengkapi layar 13,3 inci dengan tampilan layar penuh berukuran letter dalam format PDF, panel sentuh, stylus, layar kontras tinggi 1200 x 1600 dots, dan grayscale 16 level dengan teknologi E Ink Mobius dari E Ink Corporation.
Layaknya sebuah tablet, saat membaca sebuah artikel, pengguna bisa memperbesar atau menggulir layarnya. Dan yang terpenting adalah Digital Paper dapat mengurangi proses mencetak, menyalin, berbagi, dan merobek-robek kertas.
Menariknya, Digital Paper terintegrasi dengan jaringan nirkabel, yang berarti dokumen dapat di-upload ke server dan kemudian didistribusikan ke pengguna Digital Paper lain yang membutuhkan. Perangkat ini sendiri akan tersedia pada bulan Mei dengan harga mulai US$ 1.100 atau sekitar Rp 12,5 juta.
source
Layaknya sebuah tablet, saat membaca sebuah artikel, pengguna bisa memperbesar atau menggulir layarnya. Dan yang terpenting adalah Digital Paper dapat mengurangi proses mencetak, menyalin, berbagi, dan merobek-robek kertas.
Menariknya, Digital Paper terintegrasi dengan jaringan nirkabel, yang berarti dokumen dapat di-upload ke server dan kemudian didistribusikan ke pengguna Digital Paper lain yang membutuhkan. Perangkat ini sendiri akan tersedia pada bulan Mei dengan harga mulai US$ 1.100 atau sekitar Rp 12,5 juta.
source